Minggu ini, trader mengantisipasi serangkaian rapat bank sentral. Tentunya, fokus utama ada pada rapat Fed. Namun, spekulan juga akan memperhatikan rapat kebijakan dari BoJ, BoE, dan Swiss National Bank. Mereka akan mengumumkan keputusan suku bunga mereka.

Terlepas dari itu, bursa trading di beberapa negara akan ditutup. Hal ini akan memicu ayunan harga tajam. Sesi trading mingguan di Jepang akan jauh lebih singkat karena negara ini merayakan Respect for the Aged Day pada hari Senin. Jumat adalah hari libur nasional di negara ini.

Meskipun demikian, sorotan utama dalam sepekan adalah rapat FOMC, yang dijadwalkan pada 21 September.

Mengingat laporan ekonomi terkini, harga konsumen di Amerika Serikat tumbuh secara bertahap. Analis yakin bahwa Fed sangat mungkin untuk meningkatkan suku bunga dengan agresif.

Saat ini adalah periode suram. Sebelum itu, Jerome Powell dan pembuat kebijakan Fed lainnya berulang kali menyatakan bahwa prioritas utama The Fed adalah mendorong inflasi ke level target 2%. Inilah sebabnya mengapa regulator akan tetap pada sikap hawkish untuk waktu yang lama sampai inflasi terkendali.

Oleh karena itu, saat ini para trader menetapkan harga kenaikan suku bunga lain setidaknya 75 basis poin. Menurut Alat FedWatch CME, kemungkinan kenaikan suku bunga 100 basis poin total 21% hari ini, yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Karena The Fed sangat berkomitmen untuk mempertahankan siklus pengetatan moneter jangka panjang, dolar AS pasti akan mendapat manfaat darinya. Perekonomian AS tetap tangguh meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat. Ini meningkatkan permintaan dolar AS sebagai mata uang safe-haven.

Hari ini, greenback diperdagangkan dengan mantap untuk mengantisipasi keputusan suku bunga utama pada hari Rabu. Selama sesi Asia, itu diperdagangkan di koridor harga 110,01. Setelah periode volatilitas tinggi selama 2 minggu dan terobosan tertinggi satu dekade di 110,79 pada 7 September, dolar AS bergerak ke konsolidasi.

Saat pertemuan Fed semakin dekat, greenback diperdagangkan di saluran menyamping dari 109,49-110,11.

Pada hari Kamis, Bank of Japan akan mengadakan pertemuan. Sementara bank sentral lainnya memperketat kebijakan moneter untuk mengekang inflasi, Bank of Japan secara luas diperkirakan akan mempertahankan sikap ultra-lunaknya.

Namun, analis tidak mengesampingkan bahwa pada titik tertentu, regulator harus bergabung dengan jajaran hawkish. Ada desas-desus bahwa pembuat kebijakan BoJ sedang mendiskusikan kemungkinan seperti itu. Setidaknya, mereka berhenti menggunakan kata "sementara" ketika menggambarkan inflasi di tanah air.

Meskipun tingkat inflasi di Jepang adalah 2,6%, yang jauh lebih rendah daripada, misalnya, di AS (8,3%) atau di Inggris (10,1%), itu dapat meningkat karena yen yang terdepresiasi.

Yen seharusnya naik di tengah konsolidasi dolar AS dan retorika hawkish dari BoJ k tentang kemungkinan intervensi. Namun, itu tidak terjadi.

Yen menyerah pada greenback. Akibatnya, pasangan dolar/yen naik di sesi Asia, diperdagangkan pada 143,44.

Level resistance yang kuat terletak di 145. Pasangan ini sekarang bergerak di bawah level ini di kisaran 142,61-143,54.

Dolar Australia juga mundur di tengah reli kuat mata uang AS. Setelah penurunan hari Jumat ke 0,6670, level terendah sejak pertengahan 2020, pasangan AUD/USD jatuh ke 0,6687 di hari Senin,

Hari ini, China telah mencabut lockdown di beberapa distrik besar. Berita ini akan mendorong optimisme, memenuhi selera risiko, yang bullish bagi Aussie.

Namun, sejauh ini baik dolar Australia maupun Selandia Baru tidak mampu pulih menyusul laporan ini. Aussie tetap turun, bergerak ke koridor bearish dari 0,6680-0,6735.

Dolar Selandia Baru tenggelam di bawah level psikologis penting 0,6000 hari ini. Ini diperdagangkan dengan bias bearish di level 0,5955. Selama sesi Asia, Kiwi bisa menutup kerugian awal. Diperkirakan akan bergerak di antara level resistance 0,6003 dan level support 0,5950.


00:00 Intro
00:59 CME FEDSWATCH TOOL
01:47 USDX
03:25 USD/JPY
03:52 AUD/USD
04:26 NZD/USD
https://www.ifxcap.com/id/

#berita_forex #asia_sesi #instaforex_tv